Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KHUTBAH IDUL FITRI SINGKAT TERSEDIH JUDUL PERJUANGAN IBU

Pada kesempatan kali ini, kami menuliskan artikel KHUTBAH IDUL FITRI SINGKAT TERSEDIH JUDUL PERJUANGAN IBU. Khutbah ini disampaikan oleh seorang Ustadz di Lombok, dan setelah mendengar Khutbah Idul Fitri Singkat ini kita mengerti bahwa perjuangan seorang ibu sangatlah luar biasa. Semoga bermanfaat.



Masyirol Muslimin Wal Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Rahimakumullahu Jami’an 

Alhamdulillah hari ini pun kita sudah sampai pada penghujung bulan suci Ramadhan yakni hari yang dinanti-nantikan oleh seluruh kaum muslimin dan muslimat diseluruh penjuru dunia. Hari bahagia penuh barokah, serta penuh dengan ampunan Allah Swt.  yakni Hari Raya ‘Idil Fitri.
 
Tak lupa kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allaaah Swt yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin, sehingga kita dapat melewati tugas dari Allah Swt, berupa menjalankan perintahnya, sebulan penuh berpuasa dan menjaga keimanan kita dihadapan Allah Swt, untuk mengharapkan ridho dan keridhoaan Allah Azza Wajalla. 

Pada bulan suci ramadhan lapar dan haus kita lawan demi menjalankan perintah Allah Swt. Setiap anggota tubuh kita puasakan demi membuktikan pengabdian diri kita, sebagai hamba Allah yang muttaqin.

Allahuakbar 3x Wa Lilla Ilhamd

Dihari yang fitri ini, mari kita ungkapkan rasa syukur kita dihadapan Allah Swt, dengan membesarkan Asma Allah… dan merendah diri dihadapannya. Dalam shalat kita rendahkan dahi kita, kita letakkan diatas tanah seraya mengucapkan sembah sujud kita dihadapan Allah Rabbal ‘Alamin. Dengan mengucapkan yang maha tinggi (Subhanarobbiyal ‘Ala 3x) (maha suci Allah yang maha tinggi  3x). Kita alami kerendahan kelemahan dan kekecialn diri kita dihadapan Allah Swt dan kita sadari akan ketinggian, kekuasaan dan kebesaran Allahu Rabbal ‘Alamin. 

Dialah Allah, Allah yang sewaktu-waktu mengambil nyawa kita, memisahkan kita dari keluarga, harta, jabatan atau apapun yang kita cintai. Dialah Allah yang setiap saat melimpahkan kasih sayangnya kepada kita, melindungi kita, merawat kita dan menjaga kita. Tapi karena kesibukan manusia, karena cinta dan kesenangan manusia kepada dunia, atau karena kelelahan mempertahankan hidup, mengakibatkan kita lupa kepada Allah yang memberikan kehidupan dunia ini sebagai kenikmatan dari NYA.

Pada bulan suci Ramadhan Allah Swt, memberikan kita Ramadhan yang mulia agar Allah printahkan agar kita untuk senantiasa mentaati segala perintahnya,   untuk mengatasi segala godaan dan menundukkan segala biskan nafsu dan angkara murka, yang selalu membisikkan tipu dalam hati disaat perut kita dalam keadaan kosong sehingga tidak sedikit di antara kita, yang tipis imannya tergelincir dan jadilah bulan suci ramadhan bagi mereka seperti bulan biasa. 

Bahkan, terkadang… dalam sifat-sifat kemanusiaan kita, berubah menjadi sifat-sifat hawaniyah dihadapn Allah Swt. itulah perlunya adanya bulan suci Ramadhan untuk menjadikan diri kita di hadapan Allah swt kembali.. kepada fitroh kesucian kita dihadapan Allah Swt.

Allahuakbar3x Wa Lilla Ilhamd

Bahkan terkadang kita tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan, kita seperti harimau sudah siap memangsa orang lain, bila kita pedagang kita bangga bila meraut banyak keuntungan dengan menipu, memperdayakan dan menjatuhkan orang lain bila kita atasan kita bangga dan merasa puas tidak memberikan hak-hak  bawahan, mengambil hasil keringat mereka, menakut-nakuti mereka sampai mereka tidak berdaya, bahkan tidak sedikit pegawai, buruh yang mengorbankan iman demi sesuap nasi. Oleh karena itu benarlah firman Allah Swt:

(الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ)

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan sebagian dan sebagian lain adalah sama, mereka menyeru untuk membuat mungkar dan melarang berbuat ma’ruf, dan mereka menggenggam tangannya Nasullah Fa Nasiyahum mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupkan mereka Innal Munafikiin Humul Fasikun sesunggugnya orang-orang munfaik itu adalah orang-orang yang fasik.

Lupa kapada Allah adalah menyebabkan kita lupa kepada kemanusiaan kita bukankah allah dalam melihat kita, yang sudah gelap dengan maksiat, tangan-tangan yang berlumuran dengan dosa dan tubuh-tubuh yang kotor berlumuran dengan noda. Pada idil fitri ini setelah kita membesarkan asma allah setelah kita ruku’ dan sujud dihadapan Allah Swt setelah sebulan penuh kita puasa disiang hari dan tarawih dimalam hari, kita berharap Allah Swt mensucikan diri kita mengembalikan kita kepada kemanusiaan kita pada fitroh kesucian kita sebagai hamba Allah Swt. Qod Aflahaman Tazakka Sunggu beruntunglah orang yang membersihkan dirinya dengan beriman kepada Allah Swt.

Sesungguhnya seluruh ajaran Islam adalah mensucikan manusia yakni menampilkan kembali sifat kemanusiaannya, yakni kalimat tauhid syahadat mensucikan akidah manusia membersihakn diri manusia dari kemusyrikan dihadapan Allah Swt. Ibarat shalat mensucikan jiwa untuk senantiasa mengingat Allah Swt (Aqimis Shola Lidzikri, dirikanlah shalat, tegakkan lah shalat untuk mengingatku) dan shoum, puasa ramadhan mensucikan nurani manusia untuk mengendalikan hawa nafsu penuhkan segala perintah Allah Swt dan zakat yang telah kita keluarkan adalah mensucikan harta dan diri kita dengan memberikan sebagian kelebihan harta kita bagi orang yang memerlukan dan haji adalah mensucikan kehidupan kita mengarungi seluruh perjalanan hidup kita menuju  Allah Swt. 

Allahuakbar 3x Wa lilla Ilhamd

Oleh karena itu, mari kita meningkatkan ketaqwaan dan syukur kita kepada Allah Swt dengan penuh pengabdian dan ucapan Istighfar, takbir, tasbih dan tahmid kepada Allah Swt, Dengan segala Rahmat dan Karunia yang telah Allah berikan kepada kita. 

Allahuakbar 3x Walilla Ilhamd 
Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang berbahagia.

Coba kita ingat kembali dan kita amati bersama mungkin pada tahun yang lalu ataupun pada bulan ramadhan yang lalu, kita masih berkumpul bersama dengan keluarga, masih berada dalam pelukan sang ibu dan masih merasakan cinnnta dan kasih sayang dari seorang ayah, orang tua yang seraya menjadi cahaya dalam kegelapan jadi penuntun dikala kita jatuh, membina dan merawat kita, mulai dalam kandungan sampai kita dewasa akankah kita menjadi anak yang tidak tau berterimakasih, akankah kita menjadi anak yang durhaka yang tidak mau melihat senyum dibibir mereka, yang berkorban membina dan merawat kita. Mohon maaf! Mengapa kita menjadi anak yang terbaik, menjadi anak yang soleh dan solehah mengapa kita mendapatkan pendidikan yang baik, mengapa kita mendapatkan rezeki yang barokah. Demikian itu tidak lain dan tidak bukan adalah berkat doa dari ayah dan ibumu. 

Oleh karena itu melalui kesempatan yang penuh barokah ini Khotib mengetuk hati setiap iman kita yang hadir diksempatan yang barokah ini, seluruh amal ibadah kita sholat, puasa, infak, Shodaqoh, zakat bahkan haji dan umroh kita seluruhnya tertolak dihadapan Allah Swt, jikalau ayah dan ibu kita belum meridhoi seluruh amal ibadah kita dihadapan Allah Swt. Bagi anak yang durhaka yang hari ini selalu menyakiti hati kedua orang tuanya, mungkin beberapa hari yang lalu, mungkin beberapa bulan yang lalu, mungkin beberapa saat yang lalu, pada tahun yang lalu, kita pernah menyakiti hati kedua orang tua kita, mungkin kita pernah memukul ayah dan ibu kita, bebrapa kali kita mendobrak pintu, beberapa kali kita menggertak ayah dan ibu kita, bahakn kita menjadi musuh dalam hidup dan kehidupan mereka. Istighfar… mohon ampun kepada Allah, jikalau hari ini masih ada anak yang hadir di majlis yang mulia ini, yang hadir di musholla Al-Husna yang barokah ini yang masih punya dosa kepada ayah ibunya, sesungguhnya sholatmu tidak akan diterima Allah, infak sodakoh di tolak oleh Allah, bahkan puasa haji mu sah! Tetapi tidak diterima seluruhnya dihadapan Allah Swt, jikalau masih ada dosa dan noda yang pernah kita titipkan lewat lisan kita kepada ayah ibu kita. 

Seluruh Hadirin Wal Hadirot Sidang Jama’ah idil Fitri yang dirohmati dan dimuliakan oleh Allah Swt .
Kita kembali melihat dan mengenang seluruh perjuangan ayah ibu kita. Semua tatap wajah ayah ibunya… yang masih mampu melihat ayah ibunya tersenyum bahagia adalah satu nikmat yang tak terhingga dihadapan Allah Swt, bahkan menatap wajah seorang ibu kata Nabi 

(النظر إلى الوالدين عبادة)
Siapa anak menatap wajah ayah ibunya adalah ibadah

Tapi mengapa kita selalu melihat dan memandang wajah ayah ibu kita dalam tatapan sinis. Karena kenapa?... mungkin hanya harta belaka, mungkin karena harta warisan, sehingga kita menentang orang tua kita, sehingga kita berbuat semena-mena didepan ayah ibu kita. 

Coba kita lihat kembali bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan kita kemuka bumi ini. Darah bercucuran, keringat tidak lagi terhenti, ibu menangis dihadapan Allah Swt, setiap lisan yang keluar dari bibirnya adalah untuk anaknya. Demi Allah mengapa kita hari ini kita menjadi anak yang sukses, tidak lain dan tidak bukan adalah doa dari ayah ibu kita, setiap malam ibu kita berdoa “Ya Roob jadikan anakku anak yang soleh, ya Roob jadikan anakku adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya, ya roob jadikan anak-anak kami anak yang terbaik, jadikan nasibnya lebih baik ketmbang ayah dan ibunya”. 

Demi Allah!... Saati ini dikala kita sukses, dan kita sudah mendapatkan harta yang layak, setelah kita menjadi anak yang terbaik menrut ayah ibu kita, kemana semua anak-anaknya? terkadang setelah kita sukses kita lupa dengan ayah ibu kita, jikalau ayah dan ibu kita kaya anaknya jadi raja, tapi terkadang jikalau kita anak sudah sukses, terkadang orang tua kita kita jadikan sebagai buruh, bahkan kita jadikan orang tua kita sebagai pembantu. Istighfar… mohon ampun kepada Allah.

Tataplah wajah ayah ibumu kata nabi dengan tatapan kasih saying, maka siapa anak yang menatap wajah ayah ibunya dengan kasih sayang maka pahala yang terbesar baginya tidak lain dan tidak bukan adalah haji yang mabrur. Ma min waladin kata nabi 

(ما من ولد بار ينظر إلى والديه نظرة رحمة إلا كتب الله له بكل نظرة حجة مبرورة)
siapa anak kata nabi yang datang menatap wajah ibunya dengan tatapan kasih sayang, maka Allah swt akan menuliskan baginya kataballahu lahu hajjan mabrura maka Allah akan menuliskan baginya satu pahala haji yang mabrur. 

Tapi mengapa kita selalu menyakiti hati ayah ibu kita. Istighfar… anak yang hari ini yang masih mampu menatap wajah ayah ibunya, tataplah wajah ibumu dengan kasih saying, berapa lama engkau akan menatap wajahnya senyuman indah yangk keluar dari bibirnya, senyuman indah yang keluar ikhlas kepada anak-anaknya, senyum ibu tidak ada politik didalamnya, tidak ada kamuflase di dalamnya, ikhlas kepada kita anak-anaknya. 

Coba kita lihat perjuangan ayah ibu, dikala kita sakit ibu tidak tidur dari pagi ketemu pagi dia gendong anaknya, ibu menangis dalam doanya berkata “ya Rooob sembuhkan sakitnya anakku, kalau perlu saya ibunya yang menggantikan sakitnya”. setelah ibu kita semkain hari semakin tua, kulitnya semakin habis semakin keripuut, ibu kita semakin hari semakin renta, butuh pengawan oleh anak-ankanya ibu kita jatuh sakit, kemana semua anak-anaknya kita hanya sibuk dengan urusan dunia, kita hanya sibuk dengan diri kita masing-masing. Istighfar mohon ampun kepada Allah.

Coba kita lihat ibu kita ibu yang ikhlas dan tulus merawat kita ibu yang tidak ada duanya yang tidak ada gantinya dihadapan Allah swt oleh itu datang sahabat bertanya kepada rosul:
 
يا رسول الله من أحق الناس بحسن صحابتي قال أمك قال ثم من قال ثم أمك قال ثم من قال ثم أمك قال ثم من قال ثم أبوك

“Ya Rosulullah Man Ahaqqannas Bihusni Sohabati Ya Rosulullah” Pada siapa saja aku harus berbuat baik dalam hidupku yaa Rosulullah, maka Rosulllah Saw Bersabda “Ummuka” ibumu, setelah itu siapa lagi ya Rosulullah Qola “Ummuka” setelah itu ibumu kata Nabi, setelah itu siapa lagi Yaa Rasulullah? Qola Tsumma “Ummuka” setelah itu ibumu Tsumma “Abuuka”  setelah itu ayahmu. Ibu, Ibu, ibu setelah itu ayahmu.  

Tapi mengapa kita selalu mengesampingkan ibu kita bahkan kita lebih menomor satukan istri kita ketimbang ibu kita, ibu yang siang malam cintanya tidak pernah pudar dihadapan Allah. 

Coba kita lihat jikalau ada anak yang punya banyak masalalah, sekalipun anak itu ahli dosa ahli pendosa, bahkan ahli maksiat anak itu narkoba sabu-sabu anak itu tidak ada baiknya pembunuh sekalipun tidak ada lagi masyarakat yang mau menerimanya bahkan istrinya sudah mengusirnya. 

Coba engkau kembali ke pangkuan ibumu 3x. Ibu akan menerima anaknya dengan lapang dada, apa yang akan keluar dari lisan ibu “Sabar Annaku, ibu akan tetap menyencintai dan menyayangimu nak” itu ucapan yang akan selalu keluar dari lisan ibu kita yang ikhlas yang tulus tidak pernah ada duanya 

Coba kita lihat kembali sewaktu ibu ayah kita berjuang menyekolahkan kita, ada yang 3 bersaudara ada yang berempat, berlima, bertuju bahkan ada yang sampai 10 bersaudara, coba kita ingat bagaimana perjuangan ibu, ibu siang dan malam mengumpulkan uang untuk anak-anaknya menyekolahkan kita gali lobang tutup lobang, ayah keluar siang, panas kepanasan hujan kehujanan, panas terik tidak pernah ia pedulikan hujan deras tidak pernah ia hiraukan, ayah banting tulang peras keringat untuk kita. Demi Allah setiap tetes air keringat ayahmu tidak bisa engkau bayar dengan dunia dan seluruh isinya. Ikhlasnya ayah ibu kita mengurus kita tidak akan mungkin kita gantikan dengan seluruh emas berlian yang ada dimuka bumi ini. Istighfar mohon ampun seluruh anak yang hadir di kesempatan yang penuh barokah ini 

Coba kita lihat perjuangan orang tua kita, coba kita lihat bagaimana perjuangan seorang ibu, ibu siap gali lobang tutup lobang, jikalau anaknya butuh pendidikan ibu datang pinjam kiri kanan ibu tidak menghiraukan malunya, dia datang kerumah sanak keluarganya familynya, pinjam uang untuk anak-anaknya. Bahkan coba kita lihat ibu kita yang ikhlas cintanya kepada kita Lamhatul Kholisoh tidak ada keraguannya didalamnya, tidak ada campur baur didalamnya ibu mengurus kita siang dan malam, menyekolahkan kita. ikhlasnya ibu mengumpulkan uang untuk kita. Setelah kita menjadi kaya raya, punya kuangan yang mapan, rezeki yang mapan kemana semua anaknya, ayah ibu rela tinggal di rumah gubuk, asalkan semua anaknya tinggal dirumah istana. Ikhlasnya ayah ibu kepada kita tidak ada duanya. 

Oleh itu tidak salah kata nabi.. seorang anak tidak akan pernah mendapatkan Ridhonya Allah jikalau tidak ada ridho dari ibunya, tidak akan diterima puasamu tidak akan pernah diterima seluruh amal ibadahmu di hadapan Allah… jikalau belum ada ridho seorang ibu Ridhollah Fi Ridhol Walidain Wa Sukhtullah Fi Sukhtil Walidain ridonya allah terdapat diridho kedua orang tuamu dan murkanya Allah ada pada murkanya kedua orang tuamu. 

Photo by Rumman Amin on Unsplash



Oleh itu dikesempatan yang singkat ini dikhotbah idul fitri yang barokah ini semuanya yang hadir, yang masih mampu menatap wajah ibunya datang lah menatap wajah ibumu dengan tatapan kasih sayang, yang masih mampu mencium jari jemari dari ayah ibunya ciumlah tangannya sebelum keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya masuk ke alam kubur alam barzah. 

Mungkin hari ini anak yang sudah tidak bisa menatap wajah ayah ibunya, hari ini masih merasakan sedih teramat sangat rindu menatap wajah ibunya, dalam doa berkata “Ya Rob… hari ini kami rindu menatap wajah ayah ibu kami kami rindu menatap wajahnya yang ikhlas kepada kami anak-anaknya tapi ya roob kami adalah makhluk yang terbatas, kami adalah makhluk yang tidak punya apa-apa aku lebih cinta ayah ibu kami ketimbang diri kami, oleh karena itu ya rob masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, pertemukan kami pada ayah ibu kami kelak didalam Surga MU bersma Rosulmu Muhammad Saw”. 

Seorang anak yang paling bakhil dihadapan Allah dan Rosulnya, kata Nabi “Anak yang paling bakhil adalah anak yang tidak pernah mendoakan ayah ibunya” yang tidak mau merawat ayah ibunya. Jangan engkau mengatakan “AH!” Fala Taqullahuma UFFIN jangan engkau mengatakan AH. Didiklah anak-anakmu agar Insya Allah anak-anakmu menjadi anak yang Soleh. Karena terkadang banyak orang tua mengatakan mengapa anakku enggan menjadi anak yang Soleh. Mungkin kita sendiri orang tua belum menjadi anak yang soleh, jikalau anak-anak kita khendak menjadi anak yang Soleh kita lah orang tuanya yang terlebih dahulu yang harus menjadi orang tua yang soleh 

Seluruh Yang Hadir Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang Insya Allah Dirahmati Dan Dimuliakan Oleh Allah. Allahu Akbar 3x Walilla Ilhamd.

Dikesempatan yang penuh barokah ini, kembali, kita ketuk hati iman kita dihadapan Allah Swt, ulurkan tangan kita kepada saudara-saudara kita. Mungkin bukan hanya kepada kedua orang tua kita, mungkin kepada saudara kita sendiri, handai taulan, famili kita, mungkin kita pernah memutus tali silaturrahmi dihadapan Allah Swt. Dikesempatan yang barokah ini kita sama-sama berdiri dihatapan Allah Swt, saling mengulurkan tangan agar setiap salah dan dosa kita dihadapan Allah Swt seluruhnya, terhapuskan dihdapan Allah Swt. Siapa saudara dan saudara lainnya saling menglurukan tangan dihadapan Allah Swt saling memaafkan dengan dosa dan kesalahannya sebelum kedua belah tangannya berpisah maka Allah telah mengugurkan dosa-dosa diantara keduanya. Sebab Allah Swt merohmati dan meridhoi kita dan menjadikan kita yang semua hadir dikesempatan yang barokah ini adalah saudara terbaik “Ikhwan Fillah” saudara terbaik dihadapan Allah Swt. Dan menjadi anak-anak yang soleh solehat anak yang berbakti dihadapan Allah Swt “Ambirkum abaakum , tadbirukum abnaakum” berbaktilah kepada Ayah ibumu, maka Insya Allah anak-anakmu akan berbakti kepadamu”. Siapa anak hari ini durhaka kepada ayah ibunya mohon maaf jangan salahkan jika esok lusa anak kita durhaka kepada kita, siapa menantu hari ini yang tidak baik dengan mertuanya, mohon maaf jangan salahkan jikalau esok lusa kita punya menantu, menantu kita tidak baik kepada kita. Karena Allah itu maha Adil Man Dzolama Dzulima siapa yang mendzholimi pasti akan terdzholimi dan Allah maha adil setiap manusia Allah Swt akan minta pertanggung jawaban dihadapan Allah Swt.
 
وكل إنسان ألزمناه طائره في عنقه ونخرج له يوم القيامة كتابا يلقاه منشورا_ اقرأ كتابك كفى بنفسك اليوم عليك حسيبا

Wa Kulla Insanin setiap manusia kata Allah Alzamnahu Toirahu Fi Unuqih kami akan gantungkan kitab mereka dileher mereka masing-masing wa nukhriju lahu yaumal qiyamah kitaban Yalqohu mansyura pada hari kiamat kitab mereka dalam keadaan terbuka.  Kemudian Allah berfirman kepada mereka Iqro’ Kitabak baca kitab kalian kata Allah Kafa Binafsikal yauma ‘Alaika Hasiba cukuplah kalian sebagai penghisab, sebagai penghitung atas amal ibadah kalian di dunia ini. Semoga Allah Swt meridhoi kita dan mengampunkan dosa-dosa kita bil khusus dosa kepada kedua orang tua kita dan dosa ayah ibu kita yang sudah mendahului kita. Yang masih hidup orang tuanya berdoalah dihadapan Allah semoga allah memanjangkan umur keduanya agar kita bisa menjadi anak yang berbakti kepada keduanya dan yang sudah tidak ada orang tuanya masih ada harapan bagi kita untuk mendoakan ayah ibu kita minimal lima kali sehari semalam Allahummaghfirlii Waliwaalidaiya Warhamhuma Kama Robbayanii Soghiro ya Rob ampunilah dosa-dosa kami dan dosa ayah ibu kami dan ampunilah keduanya, kasihilah keduanya sebagaimana keduanya mengasihi kami semenjak kecil.

Semoga apa yang khotib sampaikan dikesempatan yang penuh barokah ini mengetuk hati setiap iman kita, untuk senantiasa beramal soleh beramal baik mengerjakan kebaikan amal ma’ruf nahi mungkar dan Insya Allah semoga allah swt memanjangkan umur kita menjadi umur yang panjang dan baroakah dan manfaat dan Insya Allah kita bertemu dengan ‘idul fitri tahun depan.

Khutbah Idul Fitri adalah momentum yang sangat berarti bagi umat Muslim. Yang Paling Sedih tahun-tahun ini adalah masa pandemic Covid-19 yang entah sampai kapan akan berakhir. Sehingga Khutbah yang berkaitan dengan Ibu dan Bapak (Orang Tua) adalah materi khutbah yang sangat menyentuh.

Cukup sekian KHUTBAH IDUL FITRI SINGKAT TERSEDIH JUDUL PERJUANGAN IBU. Semoga ada manfaatnya untuk kita semua. Amiin.